Selasa, 03 Agustus 2021

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia

Kemendes Logo.png


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia
Kemendes Logo.png
Lambang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Flag of the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration of the Republic of Indonesia.png
Bendera Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Gambaran umum
Dasar hukum pendirianPeraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015
Bidang tugasPembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi
Nomenklatur sebelumnya
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
Susunan organisasi
MenteriAbdul Halim Iskandar
Wakil MenteriBudi Arie Setiadi
Sekretaris JenderalAnwar Sanusi
Inspektur JenderalAnsar Husen
Alamat
Kantor pusatJl. Abdul Muis No.7, Jakarta Pusat
Situs webkemendesa.go.id

Sumber Wikipedia*)


Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian ini dipimpin oleh seorang Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang sejak 23 Oktober 2019 dijabat oleh Abdul Halim Iskandar.

Sejarah

Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia baru dibentuk pada Kabinet Gotong Royong dalam masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kementerian ini diganti namanya menjadi Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan kemudian menjadi Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja, kementerian ini kembali berganti nama menjadi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Tugas dan fungsi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:

  1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan daerah tertinggal, penyiapan, pembangunan permukiman, dan pengembangan kawasan transmigrasi;
  2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
  4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  6. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan informasi di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan
  7. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.[1]

Susunan organisasi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terdiri atas:

  1. Sekretariat Jenderal;
  2. Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan;
  3. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  4. Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal;
  5. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;
  6. Inspektorat Jenderal;
  7. Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  8. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  9. Staf Ahli Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal;
  10. Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah;
  11. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan
  12. Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi.[1]

Galeri

Referensi

Kamis, 01 April 2021

Danau Tigi Kabupaten Deiyai

Danau Tigi Kabupaten Deiyai

Danau Tigi di Kabupaten Deiyai Papua -  Danau Tigi merupakan sebuah danau yang terletak di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, Indonesia. Danau ini terletak di kaki Gunung Deiyai dan berada pada ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut sehingga daerah sekitar danau Tigi beriklim pegunungan yang dingin. Danau ini memiliki kedalaman sekitar 150 meter dan terdapat sebuah pulau kecil bernama Pulau Duamo. Danau ini berada di dalam wilayah adat Meepago bersama dengan tiga danau lainnya, yakni Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Makamo yang sama-sama berada di kawasan kaki Gunung Deiyai.
Kabupaten Deiyai

Kabupaten Deiyai

Kabupaten Deiyai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Dulunya pernah menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Paniai. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Dasar hukum pembentukan kabupaten ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 55. Pusat pemerintahan berada di Tigi. "Pemekaran diharapkan tidak membebani keuangan negara," kata Menteri Dalam Negeri Mardiyanto saat menyampaikan pandangan pemerintah dalam rapat paripurna pengesahan pembentukan 12 daerah pemekaran baru di Gedung MPR/DPR, Rabu (29/10). Ke-12 daerah baru tersebut, yaitu Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Pringsewu (ketiganya di Provinsi Lampung), Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat (di Provinsi Sumatera Barat), Kabupaten Tombrauw (Provinsi Papua Barat). Kemudian Kabupaten Pularu Morotai (Provinsi Maluku Utara), Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Deiyai (di Provinsi Papua), Kabupaten Sabu Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Tangerang Selatan di Provinsi Banten.

Rabu, 31 Maret 2021

10 Tempat Wisata Terbaik Di Deiyai

10 Tempat Wisata Terbaik Di Deiyai

Sebagai kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Induk Painai, Provinsi Papua yang berdiri pada tahun 2008 yang lalu, Deiyai masih belum melirik sektor pariwisata, karena masih banyak infrastruktur yang harus dibenahi. Sehingga menjadi hal yang wajar jika potensi wisata yang ada di kabupaten yang beribukota di Distrik Tigi ini belum dikelola secara maksimal.

Namun demikian, prospek pariwisata di Deiyai, kedepan dinilai cukup cerah, karena dari sisi geografis dan topografi wilayahnya, cukup strategis untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Salah satu contoh keberadan Danau Tigi yang ada tepat di tengah wilayah Deiyai.

Jadi, tidak perlu menunggu dibangunnya fasilitas wisata untuk melakukan trip di kabupaten ini. Kondisi alami dari setiap destinasi wisata yang ada, sudah lebih dari cukup untuk memanjakan mata wisatawan. Inilah 10 tempat wisata terbaik diantara sekian banyak destinasi wisata yang ada di  Deiyai.

Danau Tigi

sumber gambar: http://disbudpardeiyai.blogspot.com

Danau yang memiliki kedalaman hingga 150 meter ini berada di kaki Gunung Deiyai dengan ketinggian 1.700 meter dpl, sehingga udara sekeliling terasa sejuk dan segar. Jernihnya air di hamparan danau yang dikelilingi perbukitan ini akan membuat siapapun betah untuk berlama-lama.

Untuk menuju ke Danau Tigi, bukanlah hal yang sulit meski harus melewati jalan yang berkelok-kelok dan terjal. Wisatawan yang datang dari Nabire dapat memilih 2 jalur yang tersedia, yaitu lewat jalur darat dengan menggunakan mobil pribadi atau mobil rental, karena memang tidak ada sarana transportasi umum yang menuju ke lokasi. Kedua dengan menggunakan jalur udara menumpang pesawat MAF, AMA, Merpati atau Trigana, kemudian mendarat di wilayah dataran tinggi yang memiliki landasan dari tanah.

Pulau Duamo

sumber gambar: http://disbudpardeiyai.blogspot.com

Pulau yang berada di tengah-tengah Danau Tigi ini menarik minat banyak wisatawan, karena selain menyuguhkan pemandangan yang eksotis juga memiliki sejumlah keunikan. Keeksotisan dari pulau ini mencapai puncaknya saat matahari hampir tenggelam, lewat indahnya sunset yang berpadu dengan kawanan burung-burung kecil yang terbang cukup rendah sambil sesekali menyambar permukaan air.

Sedang keunikannya dapat dijumpai saat akan mendarat di pulau ini. Tepat di depan pulau, terdapat sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai wajah manusia. Di kawasan pulau sendiri banyak terdapat gua-gua yang menjadi rumah bagi burung-burung walet.

Di salah satu gua, wisatawan dapat menjumpai patung Yesus Kristus dan Bunda Maria, yang sudah ada sejak dahulu kala, sehingga penduduk setempat tidak ada yang tahu siapa yang membuat patung tersebut.

Telaga Paniai

sumber gambar: http://www.1001wisata.com

Telaga atau danau yang terletak di Kecamatan Paniai Timur ini memiliki luas 14.500 hektar dan berada pada ketinggian 1.700 meter dpl. Meski berada di daerah dataran tinggi, Telaga Paniai dihuni oleh berbagai macam jenis ikan air tawar, seperti ikan sembilan hitam, ikan emas, mujair, nila, belut, ikan pelangi, bahkan udang endemik Papua yang memiliki capit besar seperti kepiting yang dikenal dengan nama Udang Selingkuh.

Danau Paniai sudah sejak lama dikunjungi banyak wisatawan karena memiliki panorama yang eksotis. Itu sebabnya fasilitas yang disediakan bagi para wisatawan yang datang ke sini cukup lengkap, seperti persewaan peralatan memancing, persewaan perahu dan speedboat, warung-warung dan kios serta penginapan.

Pulau Yugaitegee

sumber gambaar: http://melkipekeyduamo.blogspot.com

Pulau yang juga dikenal dengan  sebutan Pulau Batu Layar karena terdapat batu berukuran besar yang menyerupai layar kapal di tepi pantainya ini, secara geografis masuk ke dalam wilayah Desa Okomoke, Distrik Tiya.

Pulau yang tidak berpenghuni ini memiliki pantai yang eksotis karena dihiasi  bebatuan dengan bentuknya yang unik. Itu sebabnya, meski nama pulau ini masih terdengar asing di  telinga para traveller, namun bagi masyarakat setempat merupakan tempat rekreasi pada saat liburan.

Perkampungan Suku Mee

sumber gambar: http://wisatadeiyai.blogspot.com

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Tigi, ada baiknya untuk berkunjung ke Perkampungan Suku Mee guna melihat secara langsung seperti apa kehidupan sehari-hari berikut adat istiadat dan budaya yang dimiliki oleh suku asli yang mendiami Deyai.

Disana pengunjung akan menjumpai tumah tadisional masyarakat Suku Mee yang disebut Honai, atraksi-atraksi seni seperti tari dan lagu tradisional, serta  membeli souvenir khas dari suku tersebut.

Danau Pantai Berbatu

sumber gambar: http://melkipekeyduamo.blogspot.com/

Rocky Shore alias Danau Pantai Berbatu merupakan danau yang bagian tepinya dikelilingi batuan sedimen atau batuan beku yang sudah mengeras. Danau yang terdapat di Pulau Tanjung Duamo atau Tanjung Batu ini menghadirkan pemandangan yang luar biasa indah, berupa perpaduan antara air danau yang tenang dengan bebatuan dengan bentuknya yang unik.

Danau Tage

sumber gambar: http://www.liburankeluarga.web.id

Keindahan dari danau ini sudah diakui oleh utusan dari 157 negara saat berlangsungnya Konferensi Danau Sedunia pada 30 November 2007 di India. Selain indah, danau ini juga unik karena bagian tepinya memiliki pasir berwarna putih seperti halnya kawasan pantai.

Keunikan lainnya adalah munculnya vegetasi sejenis lumut ke permukaan air danau pads pagi hari dalam bentuk biji-bijian. Begitu hari menjelang sore, setahap demi setahap lumut-lumut tersebut hilang dari pandangan mata.

Bukit Bobaigo

sumber gambar: https://papuansphoto.wordpress.com

Bagi penggemar trecking, mendaki Bukit Bobaigo tidak hanya akan memberikan keasyikan tersendiri tapi juga akan dimanja oleh keindahan alam yang ada di bawahnya, karena  di sekeliling bukit ini terdapat 3 buah danau dengan pemandangan alamnya yang menawan, yaitu Danau Tigi, Danau Paniae dan Danau Tage.

Waghete

sumber gambar: https://imajipapua.com

Waghete sebenarnya bukan nama destinasi wisata, melainkan nama kota yang menjadi tempat didirikannya Kantor Bupati Deiyai. Meski bukan destinasi wisata, keindahan alam yang menyelimuti Waghete dipastikan akan membuat wisatawan terpesona, terlebih pemandangan yang ada di dekat kawasan Danau Tigi.

Sesuatu yang berbeda dari Waghete dibanding kota-kota yang lain di Indonesia adalah  suhu udaranya yang cenderung sejuk bahkan dingin, karena  jika suhu rata-rata di kota-kota besar di Indonesia antara 32 – 35 derajat Celcius, maka di Waghete pada malam hari sekitar 10 derajat sedang siang hari sekitar 15 derajat. Jadi kota ini tidak mengenal udara panas. 

Sungai Yaweei

sumber gambar: https://lintasmeepago.blogspot.com

Memiliki panjang sekitar 40 km dan melintasi 4 distrik yaitu Distrik Deiyai, Paniai, Mimika dan Dogiyai, membuat keberadaan Sungai Yaweei sangat penting untuk mengairi sawah ladang penduduk serta sumber air bagi pepohonan yang tumbuh di hutan yang terhampar di empat distrik.

Lebih dari itu Sungai Yaweei juga dimanfaatkan sebagai objek wisata susur sungai oleh para wisatawan dengan menggunakan perahu-perahu yang mereka sewa dari para nelayan. Aktifitas susur sungai di sepanjang Sungai Yaweei memang memberikan keasikan tersendiri karena pemandangan alam yang ada di kanan kiri aliran sungai, keindahannya sulit untuk diungkap dengan kata-kata. (*)

Sumber: https://wisato.id/wisata-alam/10-tempat-wisata-terbaik-di-deiyai/

Sabtu, 27 Maret 2021

Selangkah Lagi, Deiyai, Paniai dan Dogiyai Nikmati Listrik 24 Jam

Selangkah Lagi, Deiyai, Paniai dan Dogiyai Nikmati Listrik 24 Jam

Kesiapan listrik 24 jam pada 3 kabupaten di wilayah adat Meepago. (Dok PLN Papua)

Sebagai upaya meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan jam nyala 24 jam di Dogiyai, Deiyai dan Paniai, PLN menambah mesin pembangkit. Saat ini 2 mesin dengan total kapasitas 2 MW dari Biak sudah berada di Nabire.

Rencananya mesin pembangkit akan ditempatkan di Kabupaten Deiyai. Sementara PLN masih menyiapkan lokasi pusat pembangkit untuk 3 kabupaten tersebut.

“Prosesnya dalam tahap pembangunan power house dan pondasi untuk mesin pembangkit. Setelah lokasi siap, mesin akan segera dikirim ke Deiyai untuk dilakukan pemasangan,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid, Jumat 26 Maret 2021.

Sebelumnya, PLN telah berkoordinasi dan melakukan pertemuan dengan 3 kepala daerah di kabupaten itu. Bupati Deiyai, Ateng Edowai sepakat dengan rencana pemusatan pembangkit untuk 3 kabupaten yang berada di wilayahnya.

“(Lokasi pembangkit) dipusatkan di Deiyai. Lokasi akan disiapkan oleh PLN dan kami siapkan yang lain. Saya harap masyarakat di 3 kabupaten tidak boleh tolak, karena lampu adalah kebutuhan utama manusia,” ujar Ateng.

Farid menjelaskan pemilihan Deiyai sebagai lokasi pembangkit, karena lokasinya yang berada di tengah antara Dogiyai dan Paniai. Dengan pusat beban berada di tengah, diharapkan sistem kelistrikan akan lebih andal.

Selain penambahan mesin di sisi pembangkit, untuk menunjang suplai listrik ke pelanggan, PLN juga sedang membangun dan memperbaiki jaringan listrik yang ada di Dogiyai, Deiyai dan Paniai. 

“Total sepanjang 74 kms dibutuhkan untuk menyalurkan listrik melalui grid sistem yang menghubungan 3 kabupaten. Kami targetkan Juni pekerjaan jaringan listrik telah selesai dan mesin sudah bisa beroperasi untuk menyuplai daya ke pelanggan,” ucap Farid.

Saat ini Dogiyai, Deiyai dan Paniai memiliki masing-masing daya mampu pembangkit sebesar 1000 kW. Daya tersebut menyuplai 5.988 pelanggan di 3 kabupaten. 

“Mudah-mudahan pekerjaan ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga seluruh pelanggan di Dogiyai, Deiyai dan Paniai dapat segera menikmati listrik selama 24 jam penuh,” tutup Farid.

PLN terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan. Penambahan kapasitas pembangkit dan perbaikan, serta pembangunan jaringan di 3 kabupaten yang sedang dikerjakan dan diharapkan dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di lokasi tersebut. *** (Adv/Qadri Pratiwi)

Sumber: https://kabarpapua.co/selangkah-lagi-deiyai-paniai-dan-dogiyai-nikmati-listrik-24-jam/

Selasa, 23 Maret 2021

Nota Kesepakatan Raperda APBD Deiyai 2021 Ditandatangani

Nota Kesepakatan Raperda APBD Deiyai 2021 Ditandatangani

Nota Kesepakatan Raperda APBD Deiyai 2021 Ditandatangani

Deiyai, Nota Kesepakatan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Deiyai, tahun 2021, telah ditandatangani  oleh Bupati Ateng Edowai dan Pimpinan DPRD dalam Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Deiyai, senin (22/03/21).

Sebelum memasuki Sidang Paripurna DPRD Deiyai, tahun anggaran 2021, Sekwan DPRD Deiyai, Yunus Edowai, S. IP mengecek kehadiran jumlah anggota DPRD Deiyai, ternyata dari antara 20 anggota DPRD Deiyai 15 anggotanya mengikuti rapat paripurna bersama.
Sidang Paripuna DPRD dalam rangka Penandatangan Nota Kesepakatan Raperda RAPBD 2021 diselenggarakan bersama yang hendak dihadiri langsung oleh Bupati, Forkopimda, Sekda, dan Kepala SKPD yang tergabung dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah, dan juga diikuti oleh seluruh ASN ditempat.

Dalam rangka Pembahasan Sidang Paripurna tersebut bupati Ateng Edowai, S. Pd. K., M. Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan APBD Tahun Anggaran 2021 berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, terdapat cukup banyak perubahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga saya berharap semua eksekutif maupun legislatif harus bekerja sama guna membangun Daerah.

Lanjut Ateng Edowai, hal ini perlu disyukuri, berkat hasil kerja keras seluruh SKPD setelah menjalani beberapa tahapan pembahasan Ranperda APBD 2021 Kabupaten Deiyai dapat disepakati, tentunya hal ini tidak terlepas dari peran serta semua, khususnya Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Deiyai.

Bupati Deiyai Ateng Edowai, setuju dengan penyampaian dari ketua Komisi A Hendrikus Madai, ST bahwa semua Kepala OPD tidak menetap ke Kantor, saya tekankan harus betah tempat kerjanya, jangan meninggalkan kantor kalian, selama ini saya ikuti benar, jika saya keluar, semua Kepala OPD ikut keluar memang benar selama ini, jutru itulah yang terjadi.

Saya berharap jabatan saya dan jabatan legislatif itu jabatan politik, kalian OPD itu jabatan karier, harus pahami benar, jangan gagal paham, bagian itu tahu semua saya hadir, saya masuk ke kantor 60 persen sedangkan 40 perseng diluar dari kantor sambutan bupati Deiyai dalam Rapat Paripurna tersebut.
Lanjut Ateng Edowai, seluruh kepala OPD harus bekerja baik demi masyarakat kita, demi pembangunan kita, jangan pegang hanya dengan maksud tertentu, jangan pegang jabatan karena kumpul-kumpul uang.

Disepakatinya Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Deiyai Tahun Anggaran 2021, maka semua program dan kegiatan yang telah tertuang didalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Deiyai Tahun Anggaran 2021 tersebut sudah dapat kita tetapkan menjadi Peraturan Daerah”,Ungkap Ateng.

Saya beritahu, OPD harus lobih dana diluar, jangan baku rampas APBD saja, saya bersiap keluarkan rekomendasi jika bapa ibu keluar dengan tujuan lobih dana di pusat.

Senada dengan itu ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa menyampaikan dalam Sidang Paripurna tersebut, kita semua harus membangun berkoordinasi dengan baik, transparan dalam pengunaan anggaran kita tahun 2021, jangan terulang seperti sebelumnya itu masalah keuangan, saya bercerita diluar itu lain ceritanya, kalau baku sikat disini baru itulah moment yang pas bagi saya. Ungkap Badokapa.

Lanjut Badokapa “Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Deiyai Tahun Anggaran 2021 merupakan indikator kunci pencapaian program dan kegiatan pada akhir masa jabatan kita bersama. ujar

Diakhiri sambutan bupati Ateng Edowai, mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Dewan yang telah memberikan dukungan dan kerjasama yang sangat baik dalam proses penyusunan dan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selama ini dan berharap kiranya kerjasama yang telah terjalin sangat baik selama ini, dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa yang akan datang.
[Nabire.Net/Derik Pinibo]

Sumber: https://www.nabire.net/nota-kesepakatan-raperda-apbd-deiyai-2021-ditandatangani/

Sabtu, 27 Februari 2021

23 nakes Deiyai divaksin Covid-19 di Nabire

23 nakes Deiyai divaksin Covid-19 di Nabire

Suasana vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan Deiyai di Nabire - Dinkes Deiyai untuk Jubi

Deiyai, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, Kornelis Pakage, mengatakan sebanyak 23 tenaga kesehatan (nakes) Deiyai telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dari Sinovac di Nabire, Sabtu (27/2/2021).

Vaksinasi tersebut dilakukan usai pelatihan vaksinator Covid-19 selama tiga hari di salah satu hotel Nabire.

“Untuk pertama kali sebanyak 23 tenaga kesehatan divaksin Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac,” kata Kornelis Pakage kepada Jubi dibalik selularnya, Selasa (2/3/2021).

Ia mengatakan pihaknya juga akan memberikan vaksinasi bagi pejabat daerah seperti para kepala OPD, anggota DPRD, anggota TNI dan Polri, serta masyarakat di kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua tersebut.

“Tapi kami tidak memaksa untuk masyarakat Deiyai melakukan suntik vaksin. Kecuali mereka yang bersedia dan rela datang untuk disuntik saja. Sekali lagi kami tidak akan paksa warga,” katanya.

Baca juga: 70 nakes di Deiyai ikut pelatihan vaksinator Covid-19

Terpisah, Sekretaris Dinkes Deiyai, Simson Mote, mengatakan pihaknya sudah menerima vaksin Sinovac yang dikirim Dinkes Provinsi Papua dari Jayapura pada Kamis (25/2/2021) di Nabire.

“Kami bawa naik vaksin ini hari Minggu. Tapi kami vaksin petugas kesehatan di Nabire,” ujarnya.

Setelah tiba di Deiyai, lanjut dia, pekan depan pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Deiyai.

“Tapi untuk vaksinasinya akan diutamakan adalah pejabat daerah, petugas kesehatan, TNI dan Polri. Kalau masyarakat kami tidak paksa tapi kalau mereka bersedia nanti akan divaksin,” katanya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Sumber: https://jubi.co.id/papua-23-nakes-deiyai-divaksin-covid-19-di-nabire/